Dalam laporan, para peneliti dari University of Wisconsin-Madison, AS menyebut hal ini dipengaruhi orbit bulan terhadap Bumi.
Mereka mengatakan, 1,4 miliar tahun lalu jarak Bumi dan bulan lebih dekat. Hal ini mengubah cara rotasi bumi.
"Ketika bulan bergerak menjauh, putaran Bumi seperti pemain skate es yang melambat saat mereka merentangkan tangan," ungkap Stephen Meyers, salah satu penulis penelitian ini dikutip dari The Independent, Selasa (05/06/2018).
Untuk memahami bagaimana orbit bulan mempengaruhi rotasi Bumi, Meyers dan timnya menggunakan sebuah metode statistik yang menghubungkan astronomi dan pengamatan geologi.
Metode itu disebut astrochronology yang digunakan untuk merekonstruksi sejarah kuno tata surya kita.
"Salah satu ambisi kami menggunakan astrochronology adalah untuk mengetahui waktu di masa lalu yang paling jauh dan mengembangkan skala waktu geologi yang sangat kuno," ungkap Profesor geosains du University of Winconsin-Madison tersebut.
"Kami ingin bisa mempelajari batuan yang berusia miliaran tahun dengan cara yang sebanding dengan cara kami mempelajari proses geologi modern," sambungnya.
dengan metode ini, para peneliti dapat mengevaluasi rotasi Bumi dan orbitnya di sekitar matahari dengan lebih baik.
Para peneliti juga menggunakannya untuk memperkirakan jarak ruang terjadi antara Bumi dan bulan dari waktu ke waktu. Tepatnya, bulan bergerak menjauh sekitar 3,82 sentimeter dalam setahun.
Mungkin angka ini hanya memiliki efek yang kecil, tapi cukup terukur pada gerakan Bumi.
Gerakan bulan yang menjauhi Bumi ini bahkan masih berlangsung hingga saat ini.
Artinya, bulan masih terus menjauhi Bumi dan membuat waktu dalam satu hari di Bumi makin panjang.
Dirangkum dari Yahoo News, para peneliti mengatakan, dalam 200 juta tahun mendatang, waktu sehari di Bumi adalah 25 jam.
0 komentar:
Posting Komentar